Rabu, 24 April 2013

Uji pH Urine


Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyelesaikan hasil laporan prakikum ini.
Secara Khusus juga kami ucapkan terima kasih kepada ibu guru sebagai guru pembimbing yang memberikan pemahaman serta memberikan pengarahan selama proses praktik berlangsung.
Kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum kami ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangaun dari pembaca.
Semoga hasil laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan komposDiabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril
Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.
B.      Tujuan penelitian

-          Untuk mengetahui pH urine
-          Untuk mengetahui adanya kandungan protein didalam urine
-          Untuk mengetahui adanya kandungan glukosa didalam urine
-          Untuk mengetahui adanya kandungan amino dalam urine

C.      Rumusan Masalah
1. Berapakah pH urine ? apakah arti angka pH urine tersebut?
2. Bagaimana reaksi urine setelah ditetesi biuret ?



BAB II KAJIAN PUSTAKA

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih),
urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih.
Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika
dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.

Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum,
kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badanketon zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat,Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).

BAB III METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan : 
Alat
- Tabung reaksi 4
- Penjepit tabung reaksi 2
- Kertas indikator 2
- Pembakar spiritus
- Pipet tetes 2
- Gelas ukur
Bahan
urine
- Larutan Biuret
- Larutan Banedith
- Korek api 

Cara kerja

1.       Uji pH urine
-          Sediakan urine kemudian ambil urine dengan menggunakan pipet tetes letakkan kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml
-          Setelah itu tuangkan urine ke dalam tabung reaksi
-          Kemudian ambil kertas indicator lalu celupkan kedalam tabung reaksi tersebut
-          Cocokkan warnanya dengan standar pH amati

2.      Uji kandungan Protein di dalam urine

-          Sediakan urine kemudian ambil urine dengan menggunakan pipet tetes letakkan kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml
-          Setelah itutuangkan urine ke dalam tabung reaksi
-          Tetesi 5 tetes larutan biuret
-          Kemudian amati perubahan warna yang terjadi
-          Catat dan amatilah

3.      Uji kandungan glukosa didalam urine
-          Sediakan urine kemudian ambil urine dengan menggunakan pipet tetes letakkan kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml
-          Setelah itutuangkan urine ke dalam tabung reaksi
-          Tetesi 5 tetes larutan benedict ke dalam urine
-          Lalu panaskan selama 2 menit
-          Amati perubahan warna yang terjadi

4.      Uji Amonia pada urin
-          - Sediakan urine kemudian ambil urine dengan menggunakan pipet tetes letakkan kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml
-          Setelah itutuangkan urine ke dalam tabung reaksi
-          Panaskan tabung reaksi selama 2 menit dan jangan lupa menggunakan penjepit tabung
-          Lalu hirup aroma urine yang telah dipanaskan



BAB IV HASIL PENGAMATAN
No.
urine
pH
Protein
Glukosa
Amonia
1.
Asri jaya martin
9
Kuning pekat

Coklat pekat
Bau pasing
2.
Monica fricilia
6
Bening
Biru pucat
Bau pasing


BAB V KESIMPULAN
               
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa 2 sample urine yang diamati ada yang netral dan ada pula yang mengalami dehidrasi (kekurangan cairan). untuk menghindari hal tersebut, maka dianjurkan minum 2 liter air/ hari. biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai kuning pekat.
Daftar pustaka
id.Answer.yahoo.com
Materi referensi http://id.wikipedia.org/wiki/urin

Kelompok V 
Monica Fricilia
Risnawati
Muthmainnah mustari
Asri jaya martin
Nuraeni husain
murniati

Uji bahaya asap rokok


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini. Secara khusus, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu guru sebagai guru pembimbing yang memberikan praktik dan pemahaman mengenai bahasa asap rokok.
Kami menyadari pada hasil laporan praktikum ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca demi penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
Penulis
Kelompok V


BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar belakang

Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll. 

B.      Tujuan penelitian

Tujuan penelitian dari praktik ini adalah agar kita dapat mengetahui bahaya asap rokok utamanya bagi paru-paru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll. 


BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
1.    Pipet
2.    Pipa U
3.    Rokok
4.    Korek
5.    Pompa pengisap
6.    Kapas secukupnya

Cara Kerja

1.    Masukkan kapas kedalam pipa U
2.    Kemudian masukan pipet  pada kedua ujung pipet U dengan menggunakan kapas. Sumbat sampai benar-benar tidak terdapat celanya.
3.    Pada ujung pipet sambungkan dengan sebatang rokok.
4.    Selanjutnya bakar rokok tersebut dan tekan pompa pengisap sehingga mengeluarkan asap lakukan secara terus-menerus sehingga rokok habis.
5.    Perhatikan perubahan yang terjadi pada kapas dan amatilah perubahannya.
Hasil Pengamatan
Setelah diamati kapas yang terkena asap rokok dari pembakaran tadi kapas  yang berada di dalam tabung U sedikit demi sedikit berubah warna menjadi kecoklatan. Berbeda jika dibandingkan dengan warna kapas sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dari uji praktikum bahaya asap rokok ini dapat disimpulkan bahwa rokok sangat berbahaya utamanya bagi paru-paru, seperti perubahan warna yang terjadi pada kapas dari putih berubah warna menjadi kecoklatan itu menandakan di dalam rokok terkandung zat tar yang sangat berbahaya.
Saran
Karena kita telah mengetahui bahaya rokok utamanya bagi paru-paru maka sebaiknya bagi orang yang belum pernah merokok janganlah sekali-kali mencoba rokok karena akan sangat fatal jadinya apalagi bagi kesehatan tubuh.
           
 Hasil Penelitian















Daftar Pustaka
ideremaja.blogspot.com